Friday 31 May 2013

Sendiri



Perit menahan telinga dari segala kata dan cemuhan. Ingin rasanya menceritakan hal sebenar agar mereka diam, moga mereka faham.
Namun, setiap kali membuka mulut, laju mereka memintas. Kata mereka semua itu hanya alasan untuk menegakkan benang yang basah. Berkata salah, berdiam diri juga salah. Apa lagi yang mampu dilakukan sekiranya hukuman telah dijatuhkan sebelum penerangan diberi?

Tulikan telinga, butakan mata. Simpan segala rasa kemas di dada. Airmata hanya akan mengundang tawa mereka. Kalau diturutkan hati, akan jadi gila tentunya.

Puluhan mata hanya memandang saja. Remuk hati. Berat bebanan yang dipikul hanya bahu  sendiri yang menggalasnya merasa. Untung sabut timbul, untung batu tenggelam.
Tiada siapakah yang faham? 
Hanya keriut kerusi dan kitar kipas mengiringi sebuah keluhan. 

No comments:

Post a Comment