Saturday 21 May 2011

Matahari



Sepasang kekasih sedang berbual bual.
Dalam seloka, wanita itu bertanya sekiranya dia menjadi bunga, apakah yang kekasihnya pula akan pilih untuk jadi.

Lelaki itu berkata yang dia ingin menjadi matahari. Wanita itu pelik dan tak mengerti kenapa kekasihnya ingin jadi matahari, walhal jawapan yang betul sepatutnya kupu kupu atau kumbang. Kekasihnya hanya diam dan tersenyum.

Wanita itu tidak puas hati lalu bertanya lagi: Andai saya memilih menjadi rembulan..?
Lelaki itu menjawab yang dia tetap akan menjadi matahari.
Wanita itu semakin bingung karena matahari dan bulan muncul pada waktu berlainan dan sukar untuk bertemu, tetapi kekasihnya masih tetap memilih untuk jadi matahari....

Wanita itu mencuba lagi dan berkata andai dia menjadi burung, apa jawapan kekasihnya?
Lelaki itu masih menjawab yang dia memilih menjadi matahari....

Wanita itu tertunduk dan airmata mula bergenang. Tiga kali dia bertanya tapi jawapan kekasihnya tetap sama. Terasa dirinya seperti dipermainkan.

Lelaki itu tersenyum mengerti dan menerangkan kenapa dia memilih matahari.

Andai wanita itu menjadi bunga, lelaki itu ingin menjadi matahari yang menerangi dan memberikan sinarnya sentiasa untuk bunga agar ianya dapat tumbuh, berkembang mekar dan cantik. Walau keadaan tak akan memungkinkan dia mencium bunga, dan menetapkan agar dirinya hanya dapat memandang dari jauh, dia sanggup berkorban untuk sang bunga. Inilah kasihnya sang lelaki : memberi tanpa meminta sebarang balasan.

Andai wanita itu menjadi bulan, lelaki itu ingin menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi. Kerana cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari,
tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan, siapakah yang ingat kepada matahari?
Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan. Dia sanggup lupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya sebagai pemberi cahaya
agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ini lah Pengorbanan... menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.

Andai wanita itu jadi burung yang dapat terbang tinggi, lelaki itu tetap ingin menjadi matahari
agar burung bebas untuk pergi ke mana saja yang dia mahu. Matahari tidak akan mencegahnya.
Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh. Matahari akan selalu menyimpan
cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk burung. Matahari selalu ada untuk burung bila bila dia mahu kembali. Ini disebut Kesetiaan. Walaupun ditinggal pergi dan dikhianati,
namun dia akan tetap menanti dan mau memaafkan.

Lelaki tersebut memandang wanita itu dengan senyuman. Tapi reaksi wanita itu nyata berlainan dari yang diharapkan.Wanita tersebut bangun dan sebelum melangkah pergi, berkata: Saya tidak ingin dipuja dari jauh. Saya juga tidak ingin seseorang yang berkorban sedemikian sekali untuk saya dan hanya suka memerhati dari jauh. Saya hanya mahukan seseorang yang sudi untuk bersama sama dengan saya di waktu gembira dan duka. Seorang teman yang juga kekasih , yang menyatakan rasa cintanya pada saya...

No comments:

Post a Comment